[TimorLesteStudies] Indonesian to become an official language in TL?

Alex Tilman alextilman at gmail.com
Wed Jul 1 21:47:59 EST 2009



I think Indonesian as a working language is good enough. As an  
official language? Then why  bother having an independent Timor-Leste?  
We should just continue to be the 27th province of Indonesia.

Thankfully, the choice of what official language we should have does  
not fall exclusively on an individual's hand - or Horta's in this case.

Cheers,

Alex Tilman




On 01/07/2009, at 9:57 AM, Kate Reid-Smith wrote:

> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
> Dear Lisualdo,
>
> I don't think any of us are suggesting in any way that  Indonesian  
> is a dominant working language in your Department - apologies for  
> the miscommunication. However, alike other international  
> relationships (whether diplomatic, military or security etc), could  
> it possibly be a reflection of Timor-Leste's new geopolitical  
> realities? Perhaps in rather the same way that Australian foreign  
> affairs began focusing more on Southeast Asian languages (including  
> Indonesian, Chinese, Vietnamese etc) rather than European ones (such  
> as German, French, Spanish and so on) from the 1980s onwards? If you  
> have access to and can check the ETAN website archives you will find  
> reference to it in one of President Horta's 2008 dialogues.
>
> kind regards
>
> Kate Reid-Smith(安凯琳)
>
> From: litogaspar at gmail.com [mailto:litogaspar at gmail.com]
> Sent: Tue 30/06/2009 4:10 PM
> To: Kate Reid-Smith
> Cc: Easttimorstudies at anu.edu.au
> Subject: Re: [TimorLesteStudies] Indonesian to become an official  
> language in TL?
>
> Dear Kate and All,
>
> I am not sure where you got that information. As one of the officer  
> in TL's Ministry of Foreign Affairs since day one, I have not even  
> seen a single internal document in the Ministry written in  
> Indonesian Language.
>
> Whether Indonesian Language will be one of TL's official language, I  
> will reserve it for other discussion.
>
> Best regards,
> Lisualdo
>
> 2009/6/30 Kate Reid-Smith <Kate.Reid-smith at cdu.edu.au>
> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
>
> Bahasa Indonesian is already one of the preferred languages of TL's  
> Department of Foreign Affairs and Trade equivalents, and has also  
> been continued in various areas associated with TL equivalent of  
> Departments of Defence and Security etc. Around mid-2008 various  
> media sources (in Indonesian, English and Portuguese) began  
> reporting that the President suggested Bahasa was making a comeback  
> and was going to become one of the official languages on this 10th  
> anniversary.
>
> Kate Reid-Smith(安凯琳)
>
>
> From: easttimorstudies-bounces at anu.edu.au on behalf of George Quinn
> Sent: Mon 29/06/2009 6:33 AM
> To: Easttimorstudies at anu.edu.au
> Subject: [TimorLesteStudies] Indonesian to become an official  
> language in TL?
>
> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
> According to this Indonesian-language report by A.Umar Said posted to
> the Yahoo Group "Islam Liberal" site, President Ramos-Horta is  
> planning
> to make Indonesian an official language of Timor-Leste this coming
> August coinciding with the 10th anniversary of the 1999 referendum.  
> The
> report cries out for verification from other sources, and no mention  
> is
> made of the constitutional issues the initiative might  raise.
> Nevertheless, if there is any truth in the report at all it signals an
> important (and in my view, very welcome) shift in thinking on language
> policy in TL. George Quinn
>
> ------------
>
> Islam_Liberal Digest no.2074
>
> islam_liberal at yahoogroups.com <mailto:islam_liberal at yahoogroups.com>
>
>
> 29/06/2009
>
>
> There is 1 message in this issue.
>
> Topics in this digest:
>
> 1. Presiden Ramos Horta mendadak mengunjungi Restoran Indonesia di  
> Pari
>
>     From: Umar Said
>
>
>
> Message
>
> ________________________________________________________________________
>
> 1. Presiden Ramos Horta mendadak mengunjungi Restoran Indonesia di  
> Pari
>
>     Posted by: "Umar Said" kontak at club-internet.fr <mailto:kontak at club-internet.fr 
> >
>
>     Date: Sun Jun 28, 2009 8:44 am ((PDT))
>
>
>
> Catatan A. Umar Said
>
> Presiden Ramos Horta mendadak mengunjungi
>
> Restoran Indonesia di Paris
>
>
>
>
>
>
>
> Di luar dugaan banyak orang, Restoran koperasi INDONESIA di Paris  
> secara
>
> mendadak sekali mendapat kunjungan tamu terhormat, yaitu Presiden  
> Jose Ramos
>
> Horta dari  Republik Demokratik Timor Leste. Peristiwa ini terjadi  
> pada hari
>
> Sabtu malam tanggal 27 Juni 2009. Banyak hal-hal yang menarik  (dan  
> juga
>
> sangat penting) yang bisa diangkat atau diceritakan tentang kunjungan
>
> mendadak ini, sebab mempunyai arti atau nilai sejarah yang tidak  
> kecil.
>
>
>
>
>
>
>
> Bahwa kunjungan Presiden Ramos Horta ini mendadak sekali bagi para  
> pekerja
>
> restoran (termasuk bagi managernya Bung Suyoso) adalah bahwa baru  
> satu jam
>
> sebelum kedatangan Presiden Ramos Horta di restoran  diketahui  
> dengan pasti
>
> bahwa ia bersama stafnya sudah memesan kamar  di Hotel  Senat yang  
> letaknya
>
> berdampingan (terpisah satu tembok) dengan restoran INDONESIA.   
> Presiden
>
> Ramos Horta datang ke Paris hari Sabtu siang, untuk kunjungan yang  
> bersifat
>
> setengah privé, dan besoknya (hari Minggu) sudah meninggalkan Paris  
> lagi.
>
>
>
>
>
>
>
> Satu jam sebelum kedatangan presiden Ramos Horta ke restoran, kami  
> mendapat
>
> keterangan dari stafnya (3 orang) bahwa ia merencanakan bertemu pada  
> jam 8
>
> malam dengan 3 sahabat lamanya (A. Umar Said, Antonio Diaz dan Carlos
>
> Semedo).
>
>
>
>
>
>
>
> Adalah menarik untuk diketahui mengapa presiden Ramos Horta, sebagai  
> kepala
>
> suatu negara,  memilih Hotel Senat, suatu hotel kelas menengah bintang
>
> tiga). Mungkin sekali karena hotel ini terletak berdampingan dengan  
> Restoran
>
> INDONESIA, atau karena pertimbangan-pertimbangan lainnya, yang  
> berkaitan
>
> dengan kunjungannya satu malam yang bersifat setengah prive di  
> Prancis.
>
> Namun, walaupun kunjungan ini bersifat setengah prive dan hanya satu  
> malam,
>
> pemerintah Prancis menyediakan 4 orang dari Dinas Securité untuk  
> selalu
>
> menjaga atau mengikutinya.
>
>
>
>
>
>
>
> Pejuang Ramos Horta tidur di kursi restoran
>
>
>
>
>
> Keputusan presiden Ramos Horta untuk berkunjung lagi ke Restoran  
> INDONESIA
>
> dan kali ini juga bertemu khusus dengan sahabat-sahabat lamanya  
> mengandung
>
> arti yang dalam.  Restoran INDONESIA memang mempunyai sejarah  
> tersendiri
>
> bagi perjuangan rakyat Timor Timur dan perjuangan rakyat Indonesia  
> dalam
>
> perlawanan bersama terhadap rejim militer Suharto.
>
>
>
>
>
>
>
> Setelah Restoran  koperasi ini dibuka dalam bulan Desember 1982  
> (jadi sudah
>
> lebih dari 26 tahun yang lalu) sering sekali diadakan pertemuan- 
> pertermuan
>
> antara berbagai orang (Prancis dll) dengan anggota-anggota Komite  
> Setiakawan
>
> dengan Timor Timur. Restoran INDONESIA dalam jangka lama sekali  
> dianggap
>
> oleh berbagai kalangan sebagai salah satu di  antara pusat-pusat  
> kegiatan
>
> perlawanan rakyat Timor Timur terhadap agresi rejim militer Suharto.
>
>
>
>
>
>
>
> Bahkan pada suatu waktu ketika Ramos Horta berkunjung ke Paris untuk
>
> kegiatan-kegiatan perjuangan rakyat Timor Timur,  ia pernah tidur di
>
> kursi-kursi yang dijejer-jejerkan, dan mandi di bawah douche  
> sederhana yang
>
> terletak di ruangan bawah restoran. Hal ini diceritakan oleh  
> presiden Ramos
>
> Horta sambil makan malam itu di depan 3 stafnya dan 3 sahabat lamanya
>
> beserta seorang tamunya dari Spanyol.
>
>
>
>
>
>
>
> Cerita presiden Ramos Horta tentang tidurnya di atas kursi restoran  
> dan
>
> mandi di bawah douche (yang sebenarnya tidak digunakan sebagai kamar  
> mandi),
>
> dan cerita tentang kegiatan-kegiatan lainnya semasa ia masih sebagai
>
> pejuang, mengingatkan kami semua kepada masa-masa silam ketika kami  
> berjuang
>
> bersama-sama untuk rakyat Timor Timur.
>
>
>
>
>
>
>
> Tukang cat, sahabat lama Ramos Horta
>
>
>
>
>
> Dalam pembicaraan santai antara sahabat-sahabat lama sambil makan itu
>
> presiden Ramos Horta juga menceritakan di depan kami semua bagaimana  
> pada
>
> suatu saat ia pernah menginap di apartemen Antonio Diaz, dan  
> terpaksa tidur
>
> di lantai (tetapi pakai alas) karena tidak cukup uang untuk tidur di  
> hotel.
>
> Antonia Diaz adalah seorang Portugis, pernah bekerja sebagai tentara
>
> Portugis di Timor Timur, dan sudah lama bekerja di Paris sebagai  
> tukang cat
>
> dan bangunan.
>
>
>
>
>
>
>
> Carlos Semedo, seorang Prancis yang sudah lama sekali memimpin  
> berbagai
>
> kegiatan mengenai Timor Timur (dan khususnya soal-soal yang  
> berkaitan dengan
>
> Sanana Gusmao dan Ramos Horta), adalah sahabat karib Antonio Diaz.
>
>
>
>
>
>
>
> Keinginan presiden Ramos Horta untuk bertemu dan makan bersama dengan
>
> sahabat-sahabat lamanya (sekali lagi, antara lain yang bekerja sebagai
>
> tukang cat) menunjukkan bahwa walaupun ia sekarang menjabat sebagai
>
> presiden, tetapi tidak lupa kepada orang-orang yang di masa-masa  
> yang lalu
>
> telah melakukan perjuangan bersama-samanya. Sungguh, suatu hal yang  
> indah !.
>
>
>
>
>
>
>
> Begitu santainya, dan begitu pula hangatnya suasana dalam pertemuan  
> sambil
>
> makan itu, yang diselingi oleh acara tarian topeng diiringi gamelan  
> dan
>
> suling kecapi, sehingga Antonio tidak segan-segan selalu menyapa  
> presiden
>
> Ramos Horta dengan « kau » (dalam bahasa Prancis « tu »). Jadi,  
> dalam
>
> pertemuan antara sahabat lama  itu terutama sekali banyak dibicarakan
>
> soal-soal masa lalu.
>
>
>
>
>
>
>
> Perjuangan komite Timor Timur di berbagai negeri
>
>
>
>
>
> Di antara pembicaraan itu kami tinjau bagaimana besar sumbangan
>
> kegiatan-kegiatan untuk membantu perjuangan rakyat Timor Timur  yang
>
> diadakan secara luas dan selama puluhan tahun , serta berskala
>
> internasional, telah merupakan sumbangan penting untuk terisolasinya  
> rejim
>
> militer Suharto di hadapan opini internasional. Tidak salahlah  
> kiranya kalau
>
> dikatakan bahwa komite-komite Timor Timur yang melakukan berbagai  
> kegiatan
>
> di banyak sekali negeri di dunia sudah membantu jatuhnya rejim militer
>
> Suharto.
>
>
>
>
>
>
>
> Dari segi ini bisa dilihat bahwa membantu perjuangan rakyat Timor  
> Timur
>
> adalah satu dan senyawa dengan perjuangan menentang rejim militer  
> Orde Baru.
>
> Hal ini pulalah yang telah dilakukan melalui sebagian kegiatan- 
> kegiatan
>
> berbagai orang dengan  Restoran INDONESIA. Dalam kaitan ini telah  
> disinggung
>
> dekatnya hubungan berbagai tokoh Prancis dengan restoran, umpamanya  
> istri
>
> presiden Prancis François MITTERRAND (alm), Madame Danielle  
> MITERRAND (yang
>
> pernah berkunjung ke Timor Timur) dan Louis JOINET, ahli hukum yang  
> menjadi
>
> pembantu 5 Perdana Menteri Prancis berturut-turut dan merangkap wakil
>
> Prancis di Komisi HAM di PBB. Louis JOINET adalah sahabat dekat  
> Ramos Horta
>
> dan juga sahabat dekat Restoran INDONESIA.
>
>
>
>
>
>
>
> Kedatangan Ramos Horta ke Paris dalam tahun 1976
>
>
>
>
>
> Yang juga banyak dikenang bersama adalah kunjungan pertama kali  
> Ramos Horta
>
> dalam tahun 1976 ke Paris, beberapa waktu setelah militer Indonesia  
> di bawah
>
> perintah Suharto melakukan agresi mencaplok Timor Timur. Setelah  
> mengetahui
>
> bahwa Ramos Horta ada di Holland dan bertemu dengan orang-orang dari  
> Komite
>
> Indonesia di Amsterdam (antara lain Prof. Wertheim dan  Go Gin  
> Tjwan) maka
>
> A. Umar Said bersama sejumlah sahabat-sahabat Prancis mengusahakan
>
> kedatangan Ramos Horta  ke Paris.
>
>
>
>
>
>
>
> Dalam tahun 1976 itu (lebih dari 32 tahun yang lalu), untuk pertama  
> kalinya
>
> diadakan rapat besar mengenai Timor Timur dengan pembicara utama  
> Ramos Horta
>
> dan sejumlah tokoh-tokoh terkemuka Prancis. Sebagai kelanjutan rapat  
> besar
>
> ini, maka terbentuklah untuk pertama kalinya Komite Setiakawan  
> dengan Timor
>
> Timur. Komite Timor Timor di Paris adalah salah satu di antara  
> komite yang
>
> tertua di dunia waktu itu. Semua ini rupanya merupakan kenangan bagi
>
> presiden Ramos Horta, dan juga bagi kami semua.
>
>
>
>
>
>
>
> Sudah tentu, dalam  pembicaraan santai antara sahabat-sahabat lama  
> itu,
>
> telah disinggung macam-macam soal. Antara lain tentang jalannya  
> restoran,
>
> yang menurut pendengaran presiden Ramos Horta tetap berjalan baik.  
> Juga
>
> telah dibicarakan Sobron Aidit (almarhum) dan Emil Kusni, yang  
> kebetulan
>
> tidak ada di Paris dan sedang berada di Kalimantan. Presiden Ramos  
> Horta
>
> sempat menanyakan beberapa hal mengenainya kepada Didien (istri Emil  
> yang
>
> bekerja di restoran juga).
>
>
>
>
>
>
>
> Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional di Timtim
>
>
>
>
>
>
>
> Dalam pertemuan sambil makan yang sering diselingi dengan gelak-tawa  
> itu ada
>
> juga sesuatu yang bisa dianggap besar dan serius. Presiden Ramos Horta
>
> mengatakan bahwa ia merencanakan untuk mengumumkan dalam bulan  
> Agustus yad,
>
> dalam rangka memperingati 10 tahun referendum Timor Timur,  
> diresmikannya
>
> bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Timor Timur.
>
>
>
>
>
>
>
> Bagi kami, yang mendengar rencana ini dari presiden Ramos Horta,  
> merupakan
>
> hal yang baru dan penting sekali. Sebab, selama ini bahasa yang resmi
>
> dipakai sebagai bahasa nasional adalah bahasa Portugis dan Tetum,  
> sedangkan
>
> bahasa Indonesia  dan Inggris dipakai dalam pemerintahan dan bisnis.  
> Jadi,
>
> bahasa Portugis akan digantikan dengan bahasa Indonesia. Kalau rencana
>
> presiden Ramos Horta ini betul-betul dilaksanakan mulai Agustus,  
> maka akan
>
> merupakan tindakan yang realis,   berani, dan juga bisa membuka
>
> dimensi-dimensi baru dalam hubungan Indonesia dan Timor Timur untuk  
> masa
>
> depan.
>
>
>
>
>
>
>
> Sebab, sekarang ini, bahasa Indonesia sudah banyak dipakai oleh  
> rakyat Timor
>
> Timur, baik di kalangan penduduk untuk pergaulan dan dagang, maupun di
>
> kalangan pemerintahan atau untuk urusan-urusan resmi dengan jawatan- 
> jawatan.
>
> Bahkan, persentasenya bisa mencapai 80% dari penduduk. Dengan makin
>
> meningkatnya lalu lintas orang dan perdagangan dengan Indonesia, dan  
> makin
>
> lancarnya komunikasi, maka peran bahasa Portugis makin terasa menjauh.
>
>
>
>
>
>
>
> Dengan dibeberkannya rencana pengumuman pemakaian bahasa Indonesia  
> sebagai
>
> bahasa nasional, maka presiden Ramos Horta menunjukkan kemauan  
> politiknya
>
> yang lebih besar dan lebih maju lagi dalam menggalang hubungan  
> persahabatan
>
> dengan Indonesia. Dan bahwa rencananya itu diutarakan di depan
>
> sahabat-sahabat seperjuangannya yang lama dan juga di restoran  
> INDONESIA
>
> mempunyai arti tersendiri yang penting juga.
>
>
>
>
>
>
>
> Presiden Ramos Horta adalah salah satu di antara tokoh-tokoh Timor  
> Timur
>
> yang selama puluhan tahun berjuang terus-menerus, dan sekeras- 
> kerasnya,
>
> menentang agresi rejim militer Suharto, sehingga ia menjadi tokoh
>
> internasional dan mendapat hadiah Nobel untuk perdamaian. Ia juga  
> mendapat
>
> gelar doktor dalam ilmu hukum dari 6 universitas terkenal di  
> berbagai negeri
>
> dan meraih beberapa  hadiah (award) internasional.  Sekarang, sebagai
>
> presiden Republik Demokratik Timor Leste ia berusaha membuka halaman- 
> halaman
>
> baru, demi kepentingan rakyat Indonesia dan Timor Timur.
>
>
>
>
>
>
>
> Dengan perspektif yang seindah inilah kami melihat atau mengartikan
>
> kunjungannya yang mendadak di restoran INDONESIA di Paris. Untuk  
> itulah
>
> telah dibuat banyak sekali foto-foto dengan sahabat-sahabat  
> seperjuangan
>
> lama dan juga dengan para anggota koperasi yang bekerja di restoran.
>
>
>
>
>
>
>
> Paris, 28 Juni 2009
>
>
>
>
>
>
>
> A. Umar Said
>
>
>
> .
>
>
>
> --
>
> Dr George Quinn,
> Visiting Fellow,
> Faculty of Asian Studies,
> College of Asia and the Pacific,
> Australian National University,
> Canberra ACT 0200,
> Australia
> Telephone: 0409 772 576 (from overseas + 61 409772576)
> Fax: + 61 2 62918993
>
>
> _______________________________________________
> Queries about this post should be sent to the poster NOT THE LIST.  
> PLEASE DO NOT SEND PERSONAL REPLIES TO THE LIST.
>
> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
> For further information about this list (including Guidelines for  
> posting and membership) please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> Queries about the Timor Leste Studies List should be directed to the  
> List Owner (easttimorstudies-owner at anu.edu.au).
> To post to the list send your email to Easttimorstudies at anu.edu.au.
> To subscribe please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> The List Owner accepts no responsibility for postings to this list.
>
>
> _______________________________________________
> Queries about this post should be sent to the poster NOT THE LIST.  
> PLEASE DO NOT SEND PERSONAL REPLIES TO THE LIST.
>
> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
> For further information about this list (including Guidelines for  
> posting and membership) please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> Queries about the Timor Leste Studies List should be directed to the  
> List Owner (easttimorstudies-owner at anu.edu.au).
> To post to the list send your email to Easttimorstudies at anu.edu.au.
> To subscribe please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> The List Owner accepts no responsibility for postings to this list.
>
>
>
> -- 
> 'Twenty years from now, you'll be more disappointed by the things  
> that you didn't do than the ones you did do. So throw off the  
> bowlines. Sail away from the safe harbour. Catch the trade winds in  
> your sail. Explore. Dream. Discover. Conquer.' (Mark Twain)
> _______________________________________________
> Queries about this post should be sent to the poster NOT THE LIST.  
> PLEASE DO NOT SEND PERSONAL REPLIES TO THE LIST.
>
> TIMOR LESTE STUDIES ASSOCIATION MAILING LIST
> For further information about this list (including Guidelines for  
> posting and membership) please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> Queries about the Timor Leste Studies List should be directed to the  
> List Owner (easttimorstudies-owner at anu.edu.au).
> To post to the list send your email to Easttimorstudies at anu.edu.au.
> To subscribe please visit http://mailman.anu.edu.au/mailman/listinfo/easttimorstudies
> The List Owner accepts no responsibility for postings to this list.

-------------- next part --------------
An HTML attachment was scrubbed...
URL: http://mailman.anu.edu.au/pipermail/easttimorstudies/attachments/20090701/4e2ceaa8/attachment-0001.html 


More information about the Easttimorstudies mailing list